JAGAD SENI MAESTRO TARI PEREMPUAN SULAWESI SELATAN: Hj. MUNASIAH DG. JINNE

RM. Soedarsono, salah seorang Guru Besar dalam bidang Seni Sastra dan Seni Pertujukan di Universitas Gajah Mada (UGM) mengemukakan, bahwa berdasarkan kuantum hanya ada beberapa srikandi yang bersedia dan mampu menekuni tari sebagai dunianya. Bila diawali dari Seti Arti Kailola, mau tak mau harus diakui disusul oleh Hj. Andi Siti Nurhani Sapada (Makassar)

JAGAD SENI MAESTRO TARI PEREMPUAN SULAWESI SELATAN: Hj. MUNASIAH DG. JINNE1

Hj. MUNASIAH DG. JINNE

 

Tentunya jika di runut di Sulawesi Selatan, akan diawali dari generasi pertama yakni Hj. Andi Siti Nurhani Sapada (Anida), kemudian disusul oleh generasi kedua, yakni Hj. Munasiah Dg. Jinne, Ida Yusuf Madjid, Andi Ummu Tunru, Naimong Kamil, dan seterusnya.

Tulisan ini mencoba menghadirkan sosok perempuan yang dibahasakan oleh penulis sebagai salah seorang “kartini” yang berjuang dalam memajukan seni pertunjukan di Sulawesi Selatan dalam pergumulan adat, keluarga, agama dan lingkungan yang menempa perjalanan dalam menapaki terjal-cadasnya ruang-ruang perempuan pada zamannya.

Interaksi intens secara langsung dengan tokoh perempuan dalam tulisan ini memudahkan penulis dalam merangkai peristiwa demi peristiwa yang sarat akan makna dan nilai historis yang mengagumkan, bahwa dibalik sosok yang gemulai penuh kelembutan, terdapat nilai juang/heroik yang luar biasa dalam mengharumkan nama Sulawesi Selatan bahkan Indonesia dalam dunia pendidikan, dan pariwisata yang tercover dalam dunia seni pertunjukan.

Olehnya itu Peristiwa demi peristiwa tersebut menjadi mata rantai dari tulisan sederhana ini, yakni “Jagad Seni Maestro Tari Perempuan Sulawesi Selatan : Hj. Munasiah Dg. Jinne”. Tentunya masih terdapat banyak kekurangan yang membutuhkan pembenahan dikemudian hari. Khilaf dan salah milik paten manusia, olehnya itu saran, sharing dan diskusi hangat dan konstruktif sangat diharapkan.

Hj.Munasiah Dg. Jinne yang...

  1. Data diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara bebas di setiap kebersamaan bunda Munasiah dalam berbagai kegiatan berkesenian sejak tahun 1990-an sampai sekarang, serta informan lainnya di antaranya Petta Nani/ Hj. Andi siti Nurhani Sapada/Anida (Maestro Tari Sulawesi Selatan), mama Ida Yusuf Madjid (Maestro Tari Sulawesi Selatan) , Mama Andi Ummu Tunru (Maestro Tari Sulawesi Selatan) , tetta Serang Dakko (Maestro Gendang Makassar dan Anrong guru Pakarena), bapak H. Daeng Manda (Maestro Tari Sulawesi Selatan), Kak Yus, Kak Nina, Kak Elly Hayati, dek Mole, serta teman-teman seniman lainnya,
Aseti Magz Edisi April 22

KREATIVITAS SENI RAMPAK BEDUG

Dengan adanya Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan Menengah

Baca »
Aseti Magz Edisi April 22

RAKERDA

DPD Aseti Prov. Banten dalam perjalanannya terus berbenah dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait lainnya, hal ini dilakukan untuk menemukan bentuk

Baca »
No more to show