
Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Rakyat di Jeneponto, kemudian dilanjutkan di SGB, lalu ke SPG (Sekolah Pendiikan Guru) sekalipun tidak sampai tamat. Akan tetapi Puang bunda tidak berhenti disitu saja, Ia kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan menengahnya di SMA, dan dilanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di STISIPOL 17 Agustus 1945, dengan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos).
Sebelum menjadi Anggota dan menjabat sebagai Ketua IKS (Institut Kesenian Sulawesi) cabang Makassar, Puang Bunda terlibat dalam berbagai kegiatan berkesenian bersama Petta Nani-Anida1, baik menari maupun melatih pada Sanggar Pakarena yang didirikan oleh Anida di Jl. Sultan Hasanuddin No. 10.A (Rumah Kediaman Anida). Kebersamaan tersebut menjadi jembatan bagi lahirnya karya Tari bunda Munasiah diantaranya: Tari Paggalung ( 1965), Tari Nelayan (1970), Tari Pammuntuli/Padduppa (1974), Tari Kalompoang (1976), Tari Rapang Bulang (1974), Tari Sikru (1976), Tari Toddoppul (1976), Tari So’na /mimpi (1976), Tari laklang Sipue (1979), , Tari Bunga Malena Cikoang (1975), Fragmen Tari Samindara (1975), Tari Pajujung Dapo (1979), Fragmen Tari Lebonna (1982), Tari Bunga Tonjong (1982), Fragmen Tari Bunting Mangkasara (1982), Fragmen Tari Cine I Lau (1982), Tari Patoen/ Patojang 1983).Tari Tempa-tempa (1984), Tari Dende-dende (1985), Fragmen Tari lasinrang (1986).
Bunda Munasiah tidak hanya mencipta Tari dalam bentuk koreografi kelompok, akan tetapi juga menata tari Massal dalam berbagai event diantaranya: Menata Tari Massal pada pembukaan Sepak Bola Yusuf Cup, Menata Tari dan upacara adat pada peresmian Pabrik Semen Tonasa II, III pada masa pemerintahan Gubernur AA. Rivai, Menata Tari pada pembukaan Pekan Olahraga di Makassar (1980), Menata Tari Konfigurasi Parade Senja di Istana Merdeka Jakarta (kegiatan pramuka H. M. Yasin Limpo dengan Sponsor Panglima Kodam Nana Narundana bersam drumband UNHAS pada tahun 1986), Menata Tari pada peresmian Markas Kopasanda Kariango pada masa Yunus Yosfia dan Jenderal M. Yusuf sebagai Menteri Pertahanan RI, Menata Tari dan Upacara Adat pada pengukuhan Kapal Dagang Indonesia untuk Luar Negeri, yakni KM. Gowa pada masa pemerintahan Andi Oddang, Menata Tari dan upacara adat pengukuhan Kapal Perang KRI Hasanuddin oleh Menteri Pertahanan LB. Moerdani pada masa pemerintahan Gubernur Ahmad Amiruddin dan Bupati Gowa dijabat Oleh Kadin Dalle, Menata Tari dan Upacara Adat Penerimaan Pesawat Tempur Rusia Sky Hawk, Menata Tari pada pembukaaan Pergelaran Kesenian Sulawesi Selatan Tenggara pada masa Panglima Kodam Soegiarto (1982), Menata Tari pada pembukaan dan peresmian Taman Miniatur Somba Opu (1985), Menata Tari pada ulang Tahun INCO Soroako-Luwu, Menata Tari pada penerimaan Kapal penumpang pertama untuk KM. Kerinci, Menata Tari pada peresmian Gedung Balai Manunggal yang diresmikan oleh Jenderal. H. Andi Muh. Yusuf.
Kegiatan Mencipta yang dilakukan Bunda Munasiah tidak hanya dalam bentuk gerak akan tetapi juga dalam bentuk karya tulis yang diterbitkan dalam bentuk buku maupun dipublish dalam media cetak diantaranya: Buku Tari Tradisional Sulawesi Selatan (PT. Bhakti Baru,1983), buku Rupama I Samindara (1983 dan edisi kedua 2019),Novel Gilimanuk (1984), Novel Jala Rambang (1985), Bersama Jalaluddin daeng Jaga dan Shahrir Nur menulis buku Permainan anak Tradisional Sulawesi- Selatan, Buku Karawitan Daerah Sulawesi Selatan (Dirjen Dik-Bud 1983), Novel Malania, Menulis naskah teater tutur Meongpalo (Bugis), Menulis naskah teater I Puccango (Mandar), dan menulis Puisi.
Footnotes
- Anida (Hj. Andi Siti Nurhani Sapada/Puang Hani) merupakan salah seorang Maestro Tari di Sulawesi Selatan, Tokoh pembaharu Tari di Sulawesi Selatan, Tokoh Tari Kreasi Sulawesi Selatan, dan merupakan guru dari Maestro tari Munasiah Dg. Jinne, Maestro. Tari Ida Yusuf Madjid, dan Maestro Tari A. Ummu Tunru.