TOM IBNUR DAN ZAPIN

Menelusuri biografi Tom Ibnur serasa melakukan pembacaan kembali terhadap hidup seorang maestro tari di mana gerak, langkah, gairah, darah-daging dan tulangnya terbentuk oleh zapin.

Magnum Opus Tom Ibnur

Dari sekian panjang perjalanan, pencarian, dan koreografi Tom Ibnur dari basis zapin mungkin masing-masing kita dapat memilih koreografi mana yang menjadi magnum opus-nya. Bolehlah kita mengatakan Zapineozapin, sebab koreografi ini merupakan muara dari proses pencariannya terhadap zapin yang begitu panjang, dan hadir ketika zapin mulai absen dalam pentas-pentas tari di Ibukota. Tom Ibnur sendiri menganggap karya tersebut merupakan ungkapan baru, konsep baru, dari apa yang telah dibuat dan diperbaharui terhadap zapin selama ini. Ia memandang bahwa langkah tari yang selama ini sempit dikembangkan menjadi langkah yang luas, luwes dan lepas mengikut alur gerak tari baru dalam Zapineozapin.

Dalam koreografi ini teknik menari lebih menjadi perhatian dan bukan hanya sekedar bisa bergerak. Tetapi tuntutannya pasti dan tepat, tanpa meninggalkan bagian-bagian yang kuat untuk menumbuhkan improvisasi yang hidup. Tempo dalam Zapineozapin juga sangat bervariasi, tidak lagi terpaku pada hitungan yang tetap. Ruang dalam koreografi ini juga mengambil berbagai kemungkinan. “Keterbatasan dan keleluasaan, tinggal landas dan menapak, diharapkan dapat berdiri masing-masing atau berpadu satu dengan yang lainnya. Ruang akhirnya tidak mengikat gerak, karena gerak akan mencari ruang dengan segala bentuk dan makna,” kata Tom Ibnur.

Ia mengatakan tema dalam Zapineozapin menjadi universal, tanpa terikat pada tema-tema yang ada, apalagi hanya tertuju pada tema-tema keagamaan. Namun kaidah-kaidah agama, dalam hal ini Islam, akan tetap terjaga. Kekuatan simbol-simbol diangkat menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memperkuat tema secara abstrak maupun imajinatif. Koreografi Zapineozapin menunjukkan perlawanan terhadap beberapa kaidah-kaidah koreografi yang lazim dilakukan. Dia menjadi bebas membentang cakrawala pemikiran tanpa mengenyampingkan penampilan yang penting untuk dinikmati. Tom Ibnur mengatakan konsep dan rancangan Zapineozapin ini memang sudah lama dipikirkannya

Barulah pada tahun 2002 dapat ia pentaskan di beberapa tempat. Konsep Zapineozapin pada awalnya terdiri dua bagian dimana bagian pertama terdapat empat nomer (Zapineo Tongga, Zapineo Biduk, Zapineo Duo, Zapineo Kototinggi), dan bagian dua juga terdiri dari empat nomer tari (Zapineo Langit, Zapineo Bisik, Zapineo terbus, Zapineo Gasing). Dalam sebuah catatan pertunjukan Zapineozapin dalam program “Menarilah Indonesiaku” di Pusat Kesenian Jakarta, tamain Ismail Marzuki, dikatakan bahwa tak ada bau “kampung” dari pertunjukan tersebut. “Zapineozapin tampil awet dengan sentuhan kontemporer. Gemulai balet hingga kelincahan cha-cha-cha… Yang muncul di panggung adalah paduan gerak dinamis yang tak hanya rentak,” tulis Hidayat Tantan dan Asmayani Kusrini (2002). Dalam koreografi ini perpaduan alat musik seperti timpani, biola, gambus, rain stick, kendi, banzi, hingga bel bergumul memberi jiwa pada tariannya.

Zapineozapin sebagai magnum opus Tom Ibnur dalam catatan ini hanyalah subjektifitas penulis dari pembacaan terhadap beberapa catatan terkait proses pencarian Tom Ibnur tehadap zapin. Pasca Zapineozapin, ia tetap menghadirkan beberapa koreografi semisal Zapin Al Zafn dan Zapin Pecah Delapan, di mana kedua karya tersebut disusun berdasar hasil penelitian terhadap ragam zapin Melayu yang bertebaran di Provinsi Jambi yang dikombinasikan dengan ragam gerak zapin Arab. Barangkali jika ditelisik kembali maka magnum opus koreografi Tom Ibnur yang berangkat dari zapin akan tersibak dari judul-judul koreografinya yang lain.

 

 

CATATAN:
Tulisan ini mengolah kembali arsip Langkan Budaya Taratak dan arsip lain mengenai biografi singkat Tom Ibnur dan pertunjukan Zapineozapin.

Aseti Magz Edisi April 22

SATU DASA WARSA FESTIVAL TO BERRU

Perdagangan rempah sejak masa lampau terbukti telah menggerakkan sejarah dan kebudayaan. Keberadaannya tidak hanya sebagai komoditi dagang, tetapi juga membangun

Baca »
Aseti Magz Edisi April 22

TARI LULO ANAWAI

Saat ini tarian Lulo biasa ditampilkan untuk memeriahkan acara pernikahan, kenduri, ulang tahun dan acara acara kebahagiaan lainnya untuk menghibur

Baca »
No more to show